Kamis, 28 Februari 2013

[Hey Say JUMP fan-fiction] "Virgo's Blood"

Title : Virgo’s Blood
Cast : Hey Say JUMP
Genre : Drama, Supernatural, Boys-love, Multi Chapter , +17
Warning : Ero Scene, Gore, Adult content, NC-17
Author : Suci Rahayu
Disclaimer : I just own the plot



Prologue

Ssst..matikan semua lampu, gantilah dengan cahaya lilin seredup mungkin, lalu duduklah melingkar, pastikan kalian saling berdekatan, kita tak mau mereka masuk kesela-sela kalian,kan?. Akan kuceritakan fiksi yang fakta. Sebaiknya kalian tau tentang mereka yang hidup tapi bersembunyi bersama kita. Pernahkah kalian bertanya mengapa malam begitu mencekam?. Purnama selalu memiliki aura mistisnya sendiri?. Karena saat itulah mereka keluar, dengan perut lapar dan tenggorokan kerontang, mencari minuman manis dan lezat yang mengalir ditubuh kalian. Darah..
---
The Inspector

Kota tengah waspada, setelah 3 minggu lamanya putra satu-satunya kepala polisi kota ini menghilang secara misterius. Begitu tiba-tiba, dan tak berjejak. Orang yang terakhir melihatnya bilang dia dibawa pergi angin entah kemana. Dengar, hanya karena kalian tak bisa melihatnya dan merasakan udara berdesir di tengkuk kalian, bukan berarti itu angin. Kecepatan mereka yang menyebabkan angin dingin dimalam hari.
Poster pencarian atas nama Chinen Yuri disebar diseluruh pelosok kota. Seorang inspektur ditunjuk untuk menangani kasus ini, inspektur yang paling disegani di kota karena kebaikan hatinya dan kepandaiannya dalam menangani kasus-kasus besar. Dengan perintah langsung dari sang kepala polisi dan ketakutan rakyat akan peristiwa ini, Inspektur Okamoto Keito bersumpah akan menyelesaikan kasus ini.
Dipasangkanlah ia dengan polisi muda berbakat yang dikenal memiliki keberanian dan tanggung jawab tinggi. Officer Nakajima Yuto, sudah berkali-kali bekerja bersama inspektur menyelesaikan kasus-kasus besar di kota. Sang inspektur mengosongkan peluru dari pistolnya, bertekat menyelesaikannya tanpa anak buah selain Yuto. Karena ia tau senjata tak akan berguna, ia tau ia tak sedang berurusan dengan manusia. 
---
Royal Class

Mereka hidup bersembunyi di tempat tergelap dikota. Rumah mewah yang terabaikan disudut kota diujung jalan itu bisa jadi salah satunya. Ya, rumah kosong yang kalian lewati saat kesekolah itu, gelap, dingin, tak terjamah, mereka amat menyukainya . Berhati-hatilah saat melewatinya, atau kalau kalian cukup berani untuk memandang ke jendela kecil rumah itu dimalam hari, kalian akan tau ada mata yang mengawasi waspada.
Vampire hidup dalam kelompok keluarga. Beberapa dari mereka dengan kasta tinggi hingga menengah mempunyai seorang servant, seorang anak manusia yang jiwanya terikat dengan vampire karena sebuah perjanjian gelap dan keji dengan vampire yang menjadi majikannya. Seperti seorang pemuda bernama Daiki yang telah menjadi servant sejak usia sangat muda, bertugas menjaga peti-peti dingin tempat tidur para vampire, memastikannya tak ada yang membukanya sebelum matahari benar-benar terbenam. Selama lebih dari sekedar ‘selamanya’ dia akan menjadi servant vampire dari kasta Royal Class, vampire dengan kasta tinggi yang berketurunan langsung dengan vampire Lord. 

“Manusia selalu harus tidur saat malam hari. Payah sekali”. Gumam Yuya, anggota royal class termesum sembari menyibak lembut poni Daiki si servant yang terlelap di petinya.

"Berhati-hatilah dengan perasaan seperti itu Yuya. Kau seharusnya belajar dari ayahku”

“Maksudmu jatuh cinta dengan manusia lalu melahirkan anak setengah vampire yang merepotkan royal class?. Cih, aku tak sebajingan dan senaif itu”.

“Yuya! Inoo! berhentilah bertengkar”. Hardik Yabu, sang pemimpin kelompok, vampire dengan ketegasan sekuat baja, kebijakan seperti naga dan setenang teratai air. Semua vampire yakin dia adalah kandidat terkuat vampire lord selanjutnya. “Tak ada yang boleh menganggu sakralnya waktu makan malam purnama”.
Disudut ruangan, anggota royal class termuda yang masih suka berbuat seenaknya sendiri, Yamada. Seolah tak peduli dengan pertengkaran yang sudah sering terjadi antara Yuya dan si setengah vampire. Dia diam memandangi makan malamnya dengan muka penuh selera, begitu lapar hingga ia meneguk ludahnya.

“Bisakah aku makan duluan?”. Katanya.
---
Blood of The Virgo

Makan malam pada saat purnama adalah sakral bagi semua kaum vampire. Terutama untuk Royal class, mereka mempunyai kebutuhan khusus purnama, menu makan malam spesial untuk menguatkan kekuasaan mereka sebagai Royal class. Menu makan terlezat bagi para vampire. Darah seorang Virgo.

Virgo adalah manusia dengan darah manis karena kepahitan panjang dalam hidupnya, berhati jernih karena tak terdapat dendam dalam dirinya, darah dari seorang murni Virgo yang perawan, akan lebih bagus jika bergolongan AB. Saat Virgo berusia 19 tahun, saat itulah darah Virgo menjadi sangat berharga bagi para vampire terutama royal class. Aroma tubuh Virgo pada fase ini dapat menggoda hidung vampire hingga puluhan mil jauhnya. Tapi Virgo hanya boleh menjadi santapan saat purnama. Bersabar untuk hal ini bukan hal yang mudah bagi para vampire.
Tiga minggu yang lalu, Yamada menangkap Virgo terbaik dikota, menyembunyikannya dimarkas untuk disimpan sebagai santapan purnama. Yamada yang berbakat berburu sejak muda ini sudah mengincar si Virgo sejak awal dia menemukannya, jauh sebelum si Virgo menginjak 19 tahun. Mengawasinya dari kejauhan, menjaga dirumahnya tiap malam saat ia tertidur, memastikan tak ada yang mengambilnya sebelum dirinya.

Virgo malang itu adalah pria yang paling dicari di kota, putra kepala polisi yang tengah gencar dicari. Chinen Yuri. Virgo dengan rating sempurna bahkan untuk royal class. Badan yang sempurna, detak jantung yang stabil dan kulit yang halus putih, menambah selera vampire manapun, seolah nadinya terlihat lebih jelas menonjol ke permukaan kulitnya. Dan aroma lembut embun mawar yang didapatnya karena ke-suci-an hatinya, membuat air liur vampire manapun menetes hanya dengan mencium aromanya. 

“Kau yang menangkapnya, aku beri kau kehormatan untuk mencicipinya terlebih dahulu”. Jawab Yabu.
Yamada dengan tak sabar mendekati si Virgo, telebih dahulu menikmati halusnya kulit Virgo dengan jari-jarinya. Tangan kirinya menjambak rambut virgo kebelakang, menampakan wajah mulus putih yang tak sabar ia gores agar berdarah.

“Sebaiknya kau ingat peraturannya”. Sentak Yabu membuyarkan kenikmatannya.

“Ck, Aku tau. Leher hanya untuk pemimpin dan kau harus mendapat porsi ganda untuk si setengah vampire itu. Kau crewet sekali”.

Yamada bersiap menggoreskan kuku telunjuknya yang tajam ke pipi anak itu. Srrt..!! Dia menggoreskan tepat di samping bibir Virgo, membuatnya meringis kesakitan. Darah mulai menetes, bau manis dan sedap menyeruak, membuat Yuya harus menyeka air liurnya yang hampir menetes, sementara Yabu menghirup dalam-dalam aroma yang keluar. Begitu tak tertahankan.

Seperti tak kenal berhenti, Yamada menghisapnya dengan kalap hingga si Virgo malang terus merintih kesakitan. Yuya sampai harus menariknya agar Yamada berhenti.

“Dia bisa mati kalau kau hisap terus-terusan seperti itu..!!”.

“Ma-maaf, tak bisa berhenti sejak saat kau memulainya, cobalah sendiri”.

Yuya lebih suka menghisap langsung tanpa menggoresnya, dia bukan Yamada yang suka bermain-main, baginya akan sayang jika setetes saja darah berharga Virgo menetes sia-sia. Yuya benar-benar menyukai bagian yang berdenyut atau berdetak kencang, seperti dada kiri karena sangat dekat dengan jantung. Tiap detakan menyemburkan darah lebih kuat kerongga mulutnya, baginya itu sangat menyenangkan. 

“Berhenti..kumohon, aaaaakh, sakit sekali..hentikan”. 

Si mesum ini menyukai saat korbannya meronta, semakin kencang teriakannya, semakin Yuya berselera.

“Hmm..Virgo memang jelas berbeda”. Gumamnya sambil menjilat sisa darah dibawah bibirnya.

Saat tiba giliran Yabu, dia akan melakukannya dengan cara sangat bangsawan. Dia menerkam korbannya dari belakang, mengincar nadi di leher yang mengeluarkan aroma paling tajam, nadi paling besar dan tebal. Inoo tipe pencemburu, ia bisa sangat tidak suka dengan cara bangsawan Yabu yang terlebih dahulu menghirup dalam-dalam aroma Virgo, menciumi bahunya perlahan lalu naik hingga leher, menancapkan taringnya setenang teratai air, memastikan korbannya tidak terluka, lalu menghisapnya hingga puas. Lebih lama dari Yuya dan Yamada, pemimpin berhak mendapatkan porsi lebih, dan Yabu memang harus mendapat porsi lebih karena suatu keharusan ‘berbagi darah’ dengan Inoo, si setengah vampire.
---

The Half Vampire

“Menjijikan..!”. Ujarnya sembari hendak melangkah pergi. Tentu tak cukup cepat daripada Yabu yang dengan tangkas memegang pergelangan tangan Inoo untuk menghentikannya. 

“Mau kemana? Berfikir untuk kembali ke masa lalumu? Kau tak bisa hidup tanpaku, ingat?Kau harus minum dari darahku, ingat?. Duduk dan tenanglah”.

Inoo diam. Tentu karena ia tak bisa berkata apa-apa.

Setengah vampire sudah pasti adalah setengah manusia. Dan layaknya penduduk Negara yang menggunakan 2 mata uang, mereka memiliki kebutuhan atas keduanya. Makanan dan darah, cahaya dan kegelapan, perhatian dan kesendirian. Setengah vampire seperti Inoo bisa jadi lahir karena hubungan terlarang vampire dan manusia yang terjebak cinta. Anak yang lahir dari hubungan ini akan berubah menjadi setengah vampire saat menginjak usia 19 tahun. Darahnya berubah dingin dan mulai menginginkan darah, walaupun setengah vampire tidak bisa mengkonsumsi darah secara langsung. Mereka harus mendapat ‘suntikan’ dari vampire yang pertama kali melakukan ritual ‘pertukaran darah’ dengannya. Dalam kasus ini, darah Yabu-lah yang mengalir dan menghidupi raganya. Dia harus terus bergantung pada Yabu untuk tetap hidup. 
Setengah vampire akan terus melemah jika tak mendapatkan darah. Keberadaan setengah vampire berhubungan langsung dengan seluruh kaum vampire. Melemahnya tubuh setengah vampire dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kekuatan para vampire. Inilah kenapa setengah vampire diangap merepotkan. Dia memegang kunci kelangsungan keberadaan para vampire. Sebagai seorang pemimpin, Yabu merasa dirinya yang paling wajib untuk menjaga benang merah para vampire walau harus selalu berbagi darah dengan Inoo. Konsekuensinya adalah, dia akanmenjadi vampire yang paling tak berdaya saat keadaan Inoo melemah. Anggap saja Yabu bertindak sebagai penebus dosa vampire ceroboh yang menghamili seorang manusia.

“Aku tak mau makan malam”. Protes Inoo.

“Jangan macam-macam..! ini purnama, kau akan merepotkan kami semua.!”. Bentak Yuya

“Setengah vampire memang merepotkan”. Tambah Yamada.

“Kalian semua diamlah”. Potong Yabu. “Inoo, jangan macam-macam. Kau akan makan malam ini, jangan seret aku kedalam masalah, ada kewajiban yang harus kupenuhi sebagai pemimpin. Berikan aku lehermu”.

Inoo menggeleng mantap.

“Kau..”. Tanpa banyak bicara, Yabu mendesak Inoo hingga terhimpit ke sudut ruangan, memaksanya sedemikian rupa hingga leher Inoo terbuka bebas, dia mencari nadi tertebal untuk menyuntikkan darahnya ke tubuh Inoo. Sejak awal taringnya menembus nadi Inoo, dan darah Yabu mengalir ke tubunya, semua vampire dipelosok negeri ini seolah terlahir kembali. Disinilah setengah vampire dianggap berguna untuk menyalurkan energy dari sang pemimpin kepada semua kaumnya. Apalagi menu malam ini adalah Virgo, bayangkan betapa seluruh vampire hingga kasta terendah dapat merasakan energi dari darah Virgo mengalir hingga ke ujung jari, sungguh sensasi purnama yang ditunggu. Semua vampire lantas mengagungkan nama Yabu. 

“Egois sekali, kau jelas suka cara bangsawanku saat kulakukan padamu, tapi selalu marah saat kulakukan ke orang lain”.

“Hey, pak pemimpin penebus dosa”. Hardik Yamada. “Lakukan lanjutannya ditempat lain. Kau tidak mau vampire muda sepertiku melihat hal seperti itu,kan?. Jadilah kakak yang baik”.

Yabu menghela nafas. Sedikit sebal karena Yamada menganggu kesenangannya.

“masuklah ke peti-ku malam ini, aku akan menyusul setelah menemui dewan besar vampire”.

Inoo menurut saja,

“Yuya, pastikan Daiki bangun sebelum matahari terbit, suruh ia memberi makan cukup pada Virgo itu”. Perintah Yabu. 

“Dan kau vampire muda, jangan hanya bisa berburu, kau harus belajar menghadapi dewan di rapat purnama, ikut aku”.

“Malasnya…! Aku tidak cocok dengan lingkungan seperti itu. Aku akan ngobrol saja dengan Virgo ini, aku yang sudah menjaganya bertahun-tahun, bolehkan?”.

“Terserahlah”. 
---

*TBC*

NB : Virgo disini diambil dari kata 'Virgin' , tp virginnya sampe kedalem-dalem hati gitu maksudnya hehe. Dan kenapa saya pilih Chinen jd Virgo adalah karena Chii darahnya AB, kesannya kan jarang gitu, jd lebih special, dan Chii punya wajah 'memelas' yang cocok banget jadi Virgo.

Silahkan bertanya dimana Hika? kok ga nongol?. Nanti..di chapter selanjutnya, seperti khasnya saya, akan ada trion segitiga cemerlang HikaBuNoo kok. Ditunggu aja..

Disini pairingnya nyari sendiri, banyak soalnya, bisa comot sana sini kok hehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar